Sunday, June 17, 2012

MAKALAH SONY EXMOR R



SONY EXMOR R







Disusun oleh:

Reza Diah Kusumawardani
A.101.15.033
1A2


AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA


A.PENGERTIAN
Sony mencuri perhatian dunia ketika mengumumkan telah melakukan riset dalam hal teknologi sensor CMOS baru dengan kemampuan low light yang lebih baik. Sensor yang diberi nama ‘Exmor R’ ini dengan jeli menemukan penyebab mengapa sensor kurang sensitif terhadap cahaya, yaitu karena adanya pemantulan kembali cahaya yang masuk ke foto dioda oleh transistor. Lalu Sony melakukan modifikasi dengan membalik urutan komponen dalam sensor sehingga cahaya yang datang terlebih dahulu mengenai foto dioda barulah tiba di transistor.Dengan demikian tidak ada cahaya yang dipantulkan, semua terserap oleh foto dioda sehingga sensitivitas sensor lebih tinggi dan artinya noise bisa ditekan lebih rendah.
Sony menyebut teknologi tinggi itu sebagai teknologi Exmor R. Yang mana, Sony tetap menggunakan sensor CMOS untuk modul kamera ponsel terbarunya itu. Hanya saja, kemampuannya jauh lebih hebat dari sensor CMOS yang biasa digunakan kebanyakan kamera ponsel saat ini.Sehingga, sensor Exmor R yang ditawarkan Sony kali ini tak hanya bisa menghasilkan foto dengan ukuran yang lebih besar saja, tapi juga mampu menghasilkan foto dengan noise yang sangat baik meskipun digunakan dalam kondisi kurang cahaya sekalipun.






Perbedaan kerja sensor CMOS biasa dengan sensor Exmor R
Sony menyatakan kalau peningkatan Signal-to-Noise ratio dengan teknik pembalikan ini adalah sebesar 8 dB, sangat berpengaruh saat memakai ISO tinggi yang perlu sensor ekstra sensitif. Maka itu secara teori kamera dengan sensor Exmor R ini tentulah mampu memberi foto yang rendah noise di ISO tinggi (bahkan menyamai kualitas foto DSLR).





Sony DSC-WX1 (credit : DCRP)

Sony menerapkan sensor Exmor R ini pada dua kamera barunya, yaitu CyberShot DSC-WX1 dan DSC-TX1.Kami bahas salah satunya saja, yaitu DSC-WX1.Kamera ini menurut kami diatas kertas sangat revolusioner, dengan skor yang hampir sempurna. Dengan banderol harga sekitar 3,5 juta, kamera saku 10 MP ini semestinya mampu mengalahkan semua pesaingnya berkat inovasi sensor CMOS Exmor R berukuran 1/2.4 inci, lensa G dan sederet fitur kelas atas lainnya. Khusus untuk lensa Sony G ini acungan jempol untuk rentang dan bukaan maksimalnya, dimana lensa 5x zoom pada kamera ini bermula dari 24mm (f/2.4) yang sangat jarang ditemui. Sayangnya di posisi tele 120mm, bukaan maksimum amat kecil di f/5.9 saja.Lengkapnya, lensa Sony G ini punya rentang fokal 24-120mm dan rentang diafragma f/2.4-5.9 dengan dilengkpai 5 elemen aspherical.






Sony telah terus memajukan kecepatan dan kualitas gambar sensor citra CMOS, seperti "Exmor", dengan unik "Kolom-Parallel A Teknik / Konversi D" dan pengurangan kebisingan ganda, di samping keahlian imaging telah akumulasi seluruh sejarahnya CCD pembangunan. Dengan perkembangan struktur back-diterangi baru, Sony telah menyadari sensor gambar CMOS dengan sensitivitas yang lebih tinggi dan kebisingan yang lebih rendah.Selanjutnya, struktur back-diterangi juga memperluas potensi perangkat di berbagai bidang seperti kecepatan dan jangkauan dinamis dengan memungkinkan beberapa lapisan logam kabel dan fleksibilitas lebih besar dalam struktur transistor. Ke depan, Sony akan melanjutkan pengembangan sensor gambar yang menggabungkan kemudahan penggunaan miniaturisasi pixel, kualitas gambar canggih dan mutakhir.
* 1 Perbandingan antara konvensional (struktur depan diterangi) dan back-diterangi sensor gambar CMOS dengan ukuran piksel yang sama (1,75 pM)




Ada dua jenis sensor yang akan ditawarkan Sony. Yang pertama adalah sensor IMX081PQ.Sensor itu diklaim mampu menghasilkan foto beresolusi 16,41MP.Sedangkan yang kedua adalah sensor IMX105PQ, yang kabarnya mampu menghasilkan foto beresolusi 8,13MP.
Tak hanya itu, bahkan kedua sensor tersebut juga diklaim mampu merekam video berformat Full HD (1080p @30fps).









Poin Lebih:

■ Android 2.3 Gingerbread dengan prosesor 1GHz

■ Kamera 8 megapiksel autofokus dengan dukungan Exmor R

■ Layar sentuh kapasitif LED-backlit LCD dengan BRAVIA Mobile Engine support multitouch

■ WiFi, WiFi hotspot dan Jack audio 3.5 mm

■ Perekam video HD 720p

■ Desain tipis dan elegan

Poin Minus:

■ Layar terlihat relatif lebih kecil dibanding kompetitor

No comments:

Post a Comment