Friday, May 25, 2012

CAIRAN SENDI



Adalah cairan pelumas yang terdapat pada sendi yang dihasilkan dari ultrafiltrasi plasma dan mengandung asam hialuronat.
Asam hialuronat ini menyebabkan cairan sendi bersifat kental sehingga cairan sendi dapat berfungsi sebagai pelumas.
Indikasi pemeriksaan  : apabila terjadi penambahan cairan sendi
Cara pengambilan       : aspirasi
Syarat aspirasi : 1. Harus aseptis
                          2. Sampel ditampung dalam 3 botol steril
                                    Tabung 1 & 2  : ditambah heparin
                                    Tabung 3         : tidak ditambah heparin
Macam-macam pemeriksaan   :
A.    MAKROSKOPIS
1.      Volume
Normal : ≤ 2 ml
Jika ≥ 2 ml menunjukkan adanya kelainan
2.      Warna
Normal : ≠ berwarna / kuning muda
Abnormal : merah à darah (bisa berasal dari trauma punksi, perdarahan intraartikuler)
Cara membedakan : jika cairan diisi ke dalam 3 tabung yang sama, maka:
a. Trauma punksi         : - intensitas ketiganya tidak sama
                                      - terdapat bekuan
                                      - jika dipusing cairan atas jernih
b. Perdarahan intraartikuler     : - intensitas sama
                                                  - ≠ ada bekuan
                                                  - jika dipusing cairan atas xantocrom (warna kekuningan)
3.      Kejernihan
Normal : jernih
               Keruh (karena peradangan)
4.      Viskositas / kekentalan
Normal : kental dan panjang benang yang terbentuk min. 5 cm
Cara pengujian :   hisaplah cairan sendi ke dalam spuit 5 ml, lepas jarum kemudian biarkan cairan keluar dari spuit dan perhatikan panjang benang dengan lendir yang dapat dibentuk pada cairan saat jatuh.
5.      Bekuan
Adanya bekuan dapat diperiksa dalam tabung yang tidak diberi koagulan beberapa saat setelah tabung dibiarkan
Normal : bekuan (-)
Bila bekuan (+) à proses peradangan

B.     MIKROSKOPIS
1.      Hitung jumlah leukosit
Pengencer : NaCl 0,9 %
KH yang dipakai : KH Fuch Rosental
Normal : ≤ 200 sel / µl cairan
Penambahan cairan bukan akibat karena proses peradangan : ≤ 2000 sel / µl cairan
Penambahan cairan akibat karena proses peradangan : ≥ 2000 sel / µl cairan
2.      Hitung jenis leukosit
Untuk mengetahui jenis peradangan (netrofil) yang terjadi pada cairan sendi
Normal : jumlah PMN (netrofil segment) ≤ 25 %
3.      Hitung eritrosit
Normal : ≤ 2000 sel / µl cairan
4.      Kristal-kristal
Syarat : pada cairan sendi tidak ditambah antikoagulan dan cairan tidak boleh menyusun bekuan.
Normal : Tidak terdapat kristal-kristal
Kristal-kristal yang mempunyai arti klinis dan patologis :
a.       Kristal asam urat (arthritis urica)
b.      Kristal pyrufosfat (terdapat pada Candrakalsinosis)
c.       Kristal kolesterol (arthritis prematoit)

C.     PEMERIKSAAN KIMIA
Test yang paling penting adalah test bekuan mucin
Tujuan : untuk mengetahui kualitas dari asam hialuronat
Mucin adalah suatu kompleks yang terdiri dari asam hialuronat dan protein dimana mucin akan membeku dengan penambahan asam acetat.
Interpretasi hasil :
    1. Mucin berkualitas baik apabila terjadi bekuan kenyal dalam larutan jernih.
    2. Mucin berkualitas lumayan apabila menyusun bekuan kurang kuat dengan batas ≠ tegas dalam larutan jernih à arthritis tramatoit
    3. Mucin berkualitas buruk apabila bekuan yang terjadi berkeping dalam cairan keruh.

D.    PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
Tabung penampung yang berisi cairan sendi dan heparin dipusing kemudian sediment yang didapat dipakai untuk biakan dengan memakai media yang sesuai dengan tujuan pemeriksaan seperti untuk pemeriksaan Neisseria, Mycobacterium.

No comments:

Post a Comment