Thursday, May 3, 2012

PENGARUH MINUMAN ISOTONIK TERHADAP TUBUH MANUSIA

Pengaruh minuman isotonik terhadap tubuh manusia sangatlah berperan dalam menjadi tolak ukur bagaimana masyarakat sebaiknya dalam mengkonsumsi minuman isotonik. Minuman isotonik sangat berkaitan dengan penggantian cairan tubuh manusia, namun tidak lepas dari kondisi tubuh yang lelah dan kandungan yang sesungguhnya terdapat pada minuman isotonik. 2.1 Kondisi Tubuh yang Lelah

Setelah capek berolahraga, pasti badan terasa letih dan ingin segera minum, untuk menghilangkan rasa haus. Hal ini dikarenakan pada saat berolahraga, atau melakukan aktivitas yang berat, kita kehilangan banyak cairan yang keluar melalui keringat. Saat berkeringat, tubuh kita mengeluarkan sejumlah mineral penting yang dibutuhkan tubuh, seperti natrium (Na) dan klorida (CI), lewat pori-pori kulit. Cairan yang keluar tersebut harus segera digantikan, kalau tidak dapat menyebabkan gangguan, terutama pada jantung. Cairan tubuh berperan penting dalam metabolisme, di antaranya mengangkut dan menyerap zat-zat gizi di dalam darah, membantu proses pencernaan dan menjaga suhu tubuh. Mengingat fungsinya, jangan heran bila tubuh manusia membutuhkan cairan setiap hari untuk mengganti cairan yang keluar melalui pernapasan, keringat, dan urine. Jika cairan yang keluar tidak segera digantikan, lama-kelamaan tubuh dapat mengalami dehidrasi. Gejala yang muncul antara lain badan lemas, mata berkunang-kunang hingga konsentrasi menurun. Aktivitas fisik yang terlampau berat juga bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan yang ditandai dengan gejala mual, lelah, nyeri kepala, muntah, bahkan kejang otot. 2.2 Kandungan dan Khasiat Minuman Isotonik Komposisi isotonik 98 persen berupa air. Dua persen lainnya berupa ion Natrium Klorida, Kalium Fosfat, Magnesium Sitrat, dan Kalsium Laktat. Fungsi ion-ion ini dapat mengganti elektrolit tubuh yang hilang. Dengan demikian, khasiat yang paling khas dari minuman isotonik adalah dapat segera mengganti cairan tubuh yang hilang. Dalam bahasa kerennya dikatakan mengganti ion atau elektrolit tubuh. Minuman isotonik dipercaya bukan hanya mampu menggantikan cairan tubuh. Minuman ini juga konon dapat menyembuhkan demam berdarah dan tifus. Apa benar begitu? Sebenarnya, minuman ini hanya membantu mempercepat proses pemulihan penderita. Bila pasien rajin mengonsumsi minuman isotonik, maka cairan tubuhnya yang hilang akan tergantikan secara efektif. Minuman ini juga baik dikonsumsi saat mengalami dehidrasi atau diare. Boleh dibilang fungsinya serupa dengan oralit. Tak hanya itu, minuman isotonik juga dinilai mujarab dalam proses penyembuhan sariawan. Namun beberapa waktu lalu, Komite Masyarakat Antibahan Pengawet (Kombet) mengungkap hasil risetnya terhadap 28 minuman dalam kemasan. Yang paling banyak diteliti adalah minuman isotonik. Menurut Ketua Kombet, Nova Kurniawan, sebagian besar minuman jenis itu mengandung bahan pengawet. Sampel diambil secara acak untuk selanjutnya diuji secara laboratorium. Penelitian yang disupervisi Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Jakarta ini dilakukan di 3 laboratorium, yakni Sucofindo Jakarta, M-Brio Bogor, dan Bio-Formaka Bogor. Pengawet merupakan bahan yang ditambahkan untuk mencegah atau menghambat terjadinya kerusakan atau pembusukan minuman atau makanan. Dengan penambahan pengawet tersebut, produk minuman diharapkan dapat terpelihara kesegarannya. Akan tetapi penggunaannya tentu harus mengikuti takaran yang dibenarkan. Lantaran itu masyarakat perlu memahami label yang tertera pada kemasan. Sayangnya, pada label kemasan produk banyak tidak dicantumkan atau dijelaskan tentang komposisi bahan pengawet yang digunakan. Kalaupun dicantumkan, penjelasan biasanya ditulis dengan huruf yang sangat kecil sehingga sulit dibaca atau menggunakan bahasa asing sehingga tak mudah dipahami konsumen. Ada 3 kelompok produk yang beredar di pasaran. Pertama, produk yang tidak menggunakan bahan pengawet. Kedua, produk yang menggunakan bahan pengawet dan mencantumkannya pada label. Ketiga, menggunakan bahan pengawet tapi tak mencantumkan pada kemasan.  Meskipun begitu, jika mengonsumsinya hanya sekali-sekali, maka tak perlu kelewat khawatir. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun telah melakukan penelitian serupa dan hasilnya menunjukkan bahan pengawet yang digunakan masih di bawah ambang batas ketentuan Departemen Kesehatan. Menurut Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan POM, Sukiman Said Umar, berdasarkan nilai Acceptable Daily In-take (ADI), natrium benzoat memiliki ambang batas 600 miligram per liter. Hal ini memang berbeda dari hasil riset Kombet yang menyebutkan angka 117-433 miligram per liter.  Adapun ambang batas kalium sorbat yaitu 25 miligram per kilogram berat badan. Jadi, bila berat badan anak 20 kg, dan ia minum 500 mg kalium sorbat melalui dua botol minuman isotonik, berdasarkan kajian risiko yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO) hal itu dianggap tidak membahayakan. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, M.S, M.Kes, SpFK, mengatakan, ada beberapa bahan pengawet yang memang diperbolehkan untuk makanan dan minuman yang diperkenankan badan dunia. Hal ini ditetapkan dalam Kepmenkes (Keputusan Menteri Kesehatan).  Menurut Akib, pengawet yang digunakan pada minuman ringan yang banyak diberitakan (natrium benzoat dan kalium sorbat) adalah bahan pengawet yang diperbolehkan penggunaannya dalam makanan. Tidak hanya digunakan di Indonesia, tapi juga oleh negara lain. “Produk-produk Mizone, Zetporto, Mogu-mogu, Jungle Juice dan Zesttea adalah produk-produk yang kandungan isinya tidak berbahaya karena mengandung bahan pengawet yang diperbolehkan/diizinkan.  Hasil riset Sucofindo Jakarta (17-20 November 2006) tentang minuman isotonik yang mengandung bahan pengawet : Produk yang mengandung pengawet natrium benzoat: 1. Zporto (376,17 mg/l) 2. Freez Mix (267,84 mg/l) 3. Arinda Sweat (286,08 mg/l) 4. Zhuka Sweat (214,15 mg/l) 5. Kino Sweat (260,86 mg/l) 6. Amazone (433,30 mg/l) 7. Boyzone (280,41 mg/l) 8. Amico Sweat (289,93 mg/l) 9. Pokap (263,39 mg/l). Produk yang mengandung kalium sorbat: 1. Zegar (95,37 mg/l). Produk yang mengandung natrium benzoat dan kalium sorbat: 1. Mizone (107,28 mg/l dan 91,20 mg/l). Berikut hasil riset M-Brio Bogor yang dikeluarkan 3 November 2006: Produk yang mengandung kalium sorbat: 1. Mizone (Orange Lime) (113 mg/l) 2. Zegar (116 mg/l) Produk yang mengandung natrium benzoat: 1. Freez Mix 120 mg/l. 2. Arinda Sweat (119 mg/l) 3. Zhuka Sweat (117 mg/l) 4. Kino Sweat (122 mg/l) 5. Amazon (118 mg/l) 7. Boyzone (123 mg/l) 8.V-Zone (120 mg/l) 9. Americo Sweat (121 mg/l) 10.Pokap (123 mg/l). Laporan dari Bio Farmaka Research Center IPB Bogor: Produk yang mengandung natrium benzoat dan kalium sorbat: - Mizone (Passian Fruit dan Orange Lime) dan Jungle Jus. Produk yang tak mengandung natrium benzoat dan kalium sorbat: - Vitazone, Pocari Sweat, Rezza Sportion, Nu Apple EC dan Jus AFI.
DAFTAR PUSTAKA Fardi. (2008). Pengaruh Minuman Isotonik. [Online]. Available : http://asianherbal.blogspot.com/2008/07/pengaruh-minuman-isotonik.html Hanny. (2008). Minuman Isotonik - Jangan minum berlebihan. [Online]. Available : http://hannyks.multiply.com/reviews/item/39 Ika.(2007). Minuman Isotonik. [Online]. Available : http://ikapunyaberita.wordpress.com/2007/05/20/minuman-isotonik/ Indriasari, L. (2008). Dibalik Minuman Isotonik. [Online]. Available : http://id.shvoong.com/newspapers/indonesia/ Linda. (2008). POCARI SWEAT Pengganti Ion Tubuh. [Online]. Available : http://bugiscamp.wordpress.com/2008/05/16/pocari-sweat-pengganti-ion-tubuh Riana, N. (2008). Di balik minuman Isotonik. [Online]. Available : http://www.mail-archive.com/cahdemak@yahoogroups.com/msg00765.html Rusiawan, A. (2006). Minuman isotonik bikin sakit !. [Online]. Available : http://rusiawan.wordpress.com/2006/11/29/minuman-isotonik-bikin-sakit/    Widyantoro, F. (2007). MENELISIK MINUMAN ISOTONIK. [Online]. Available : http://blog.its.ac.id/fadliwdt/2007/08/20/menelisik-minuman-isotonik/

No comments:

Post a Comment